Digegerkan Pantai Geger
Kawasan selatan Pulau Bali memang menjadi gudangnya pantai-pantai dengan kualitas keindahan level 1. Menariknya, banyak pantai-pantai ini yang bisa kita nikmati tanpa karcis masuk alias gratis. Yang lebih
hebatnya lagi karena sebagian besar pantai-pantai itu menjadi bagian dari
banyak hotel berbintang, maka kebersihan dan kerapiannya pun sangat diperhatikan. Salah
satu pantai yang saya maksud ini adalah Pantai Geger.
Saya pertama kali mendengar namanya menjadi
heran kenapa dinamakan “geger”. Apa dulunya pernah ada penampakan UFO ditempat
ini? Atau pernah ada pangeran Arab yang naik unta melewati pantai ini? Maklum
sewaktu kunjungan Raja Salman, Pantai Geger menjadi salah satu daftar kunjungan
para pangeran Arab Saudi.
Tapi sebenarnya nama geger
dipilih karena di dekat pantai ini terdapat sebuah pura (tempat sembahyang umat
Hindu) yang bernama Pura Geger. Tapi setelah saya dan istri mengunjungi
pantai ini tahun lalu, keindahannya memang bikin mata dan kepala kami geger.
Untuk sampai ke pantai ini tidak sulit. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Bandara Ngurah Rai untuk sampai
ke Pantai Geger. Saya mengambil rute
jalan dari By Pass Ngurah Rai menuju lampu merah Nusa Dua, lalu belok kanan ke Jalan
Srikandi dan lurus terus melewati beberapa perempatan ke arah Hotel Mulia
Resort atau Hotel Nikko. Nah di samping hotel itu ada jalan yang mengarahkan kami
langsung menuju ke Pantai Geger.
Untuk masuk ke pantai ini tidak
dipungut biaya. Hanya saja jika anda ingin menikmati pantai ini lebih leluasa
dengan fasilitas yang mewah, anda bisa menginap di Hotel Mulia Resort dengan
biaya yang lumayan menguras kocek. Pantai inipun sejatinya dibagi dalam dua zona. Zona sebelah
kanan pantai yang dikelola oleh hotel dan sebelah kiri pantai yang dikelola
oleh warga setempat.
Pantai yang menghadap ke bagian tenggara Pulau Bali ini sangat cocok untuk berenang dan bermain air. Maklum tidak semua pantai di selatan Bali aman karena rata-rata mempunyai ombak yang besar. Airnya yang bersih dan relatif tenang membuat saya betah
berlama-lama berenang. Kecantikan pantai ini semakin terlihat dari pasirnya yang
putih dan halus yang berpadu serasi dengan degradasi warna air laut yang menyegarkan.
Di pantai ini juga disediakan
kursi malas lengkap dengan payungnya agar pengunjung dapat lebih nyaman
menikmati keindahan pantai. Kursi ini dapat disewa dengan harga Rp 50.000
sepuasnya. Ada pula restoran yang dikelola masyarakat setempat yang menyajikan berbagai masakan Bali. Kabarnya ada juga travel agent yang menawarkan wisata tour dengan
unta, tapi saya sendiri tidak tertarik untuk mencari informasinya.
Garis pantainya lumayan lebar
sehingga membuat para pengunjung lebih leluasa melakukan berbagai kegiatan di
pantai ini seperti bermain voli, membuat bangunan dari pasir dan mengubur diri
dalam pasir. Atau yang lebih santai lagi sehabis mandi tiduran dikursi malas sambil
melihat luasnya samudera Indonesia ditemani dengan segelas air kelapa muda.
Komentar
Posting Komentar
Saran dan kritik adalah vitamin bagi jiwaku