Keindahan Dibalik Mistisnya Gedung Seribu Pintu
Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang
masih menyimpan banyak peninggalan sejarah. Kota ini memiliki banyak gedung
bersejarah yang masih terawat sampai saat ini dan dijadikan sebagai obyek
wisata. Salah satunya gedung Lawang Sewu atau Gedung Seribu Pintu.
Gedung ini menjadi salah satu kisah menarik dari sejarah
penjajahan Belanda di tanah air. Gedung ini menjadi simbol kemajuan
transportasi kereta api di Indonesia saat itu. Gedung yang mayoritas berwarna putih dan coklat ini pernah menjadi kantor pusat
perusahaan kereta api milik Belanda, Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij
(NIS).
Arsitektur bangunan ini bergaya art deco dengan sedikit sentuhan gothic. Bangunan yang dibangun pada tahun 1904 ini merupakan hasil
karya dari Prof. Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Semua bahan bangunan
didatangkan dari Eropa kecuali batu bata, batu alam dan kayu jati.
Sebenarnya jumlah pintu di Lawang Sewu bukan 1000 seperti
namanya, tapi hanya berjumlah 342 saja. Menurut tour guide yang bersama saya, jumlah lubang pintunya sebanyak 429
buah, dengan daun pintu lebih dari 1.200 buah. Sebagian pintu memiliki 2 daun pintu
dan sebagian lagi menggunakan 4 daun pintu yang terdiri dari 2 daun pintu jenis
ayun (dengan engsel), ditambah 2 daun pintu jenis sliding door atau pintu geser.
Untuk masuk ke Lawang Sewu, pengunjung akan dikenakan tarif
sebesar Rp10.000/orang. Jika kita ingin mendapat informasi lebih lengkap
seputar Lawang Sewu, kita bisa menggunakan jasa tour guide seharga Rp.30.000-50.000.
Bangunan ini sangat populer karena banyak cerita
mistisnya. Banyak paranormal bahkan pernah ada salah satu acara reality show uji nyali yang mencoba membuktikan kemistikan ini. Sebagian
dari mereka percaya bahwa Gedung Lawang Sewu menjadi tempat tinggal dari banyak
hal gaib yang tak kasat mata.
Ada sebuah tempat yang katanya paling angker di Lawang Sewu
yaitu ruang bawah tanah. Ruangan ini sebenarnya dibangun untuk tempat saluran
air pembuangan dan juga bertujuan agar dapat mendinginkan
ruangan diatasnya. Tapi pada jaman dulu ruangan ini dialihfungsikan menjadi penjara. Di tempat ini konon banyak terlihat penampakan sosok yang
tak kasat mata.
Tapi justru cerita mistis inilah yang menjadi daya tarik
tersendiri dari Lawang Sewu. Pengunjung yang datang justru dibuat penasaran
dengan cerita-cerita mistis yang selama ini beredar. Tapi menurut saya yang
pernah mengunjungi gedung ini tahun lalu, saya tidak merasakan ada hal-hal aneh
atau melihat penampakan apapun disini. Mungkin karena saya datang waktu siang hari :)
Bahkan saya melihat penampakan Gedung Lawang Sewu saat ini sudah berbeda dari yang dulu. Dengan adanya perhatian dari pemerintah, membuat
gedung ini terlihat lebih colourful.
Kesan gelap dan kusam yang selama ini terlihat berubah dengan pemasangan lampu dan dekorasi yang bagus serta warna cat yang sesuai.
Taman bunga yang terdapat di sekitar gedung juga menambah kesan indah dan nyaman bagi pengunjung. Berada di tempat ini seakan membawa kita kembali ke masa lalu. Pengunjung terlihat asik berjalan-jalan melihat pemandangan sambil mengabadikannya dalam bentuk foto.
Taman bunga yang terdapat di sekitar gedung juga menambah kesan indah dan nyaman bagi pengunjung. Berada di tempat ini seakan membawa kita kembali ke masa lalu. Pengunjung terlihat asik berjalan-jalan melihat pemandangan sambil mengabadikannya dalam bentuk foto.
“jas merah”, jangan sekali-kali melupakan sejarah”, kata salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Mungkin kata ini yang harus ditanamkan dalam benak masyarakat kita khususnya anak muda. Dari sejarah kita bisa menemukan jati diri kita sebagai sebuah bangsa.
Gambar lainnya dari Gedung Lawang Sewu :
Gambar lainnya dari Gedung Lawang Sewu :
Komentar
Posting Komentar
Saran dan kritik adalah vitamin bagi jiwaku